Refleksi Tafsir Ayat Tarbawy
Refleksi Perkuliahan
dan Mata Kuliah Tafsir Ayat Tarbawy
Tafsir
Ayat Tarbawy merupakan mata kuliah wajib yang ada dalam Jurusan KI di Fakultas
Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Bobot dari mata kuliah ini sebanyak 3
SKS dan dalam satu semester mempunyai 14 pertemuan. Tafsir Ayat Tarbawy
merupakan produk mata kuliah pokok sebagai sumber rujukan atas ayat-ayat yang
menyangkut tentang berjalannya proses pendidikan. Sehingga modal dalam suatu
pendidikan mempunyai sumber yang jelas yaitu Al-Qur’an. Kemudian diambil beberapa ayat yang bisa
dipelajari kemudian dikembangkan melalui penafsiran dari beberapa Tafsir
seperti: Tafsir Al-Maraghi (Ahmad Mustafa Al-Maraghi 1940 M.), Tafsir Ahsanul
Hadis (Sayid Ali Akbar Qurasyi 1377 M.),dan beberapa Tafsir Kontemporer
seperti: Tafsir Al-Manaar (Muhammad Abduh dan Rasyid Ridha 1905 M.), Tafsir
Al-Misbah (Muhammad Quraish Shihab 1999
M.). Sehingga mata kuliah ini sangat besar lingkupnya.
Islam
juga menekankan akan pentingnya membaca, menelaah, meneliti segala sesuatu yang
terjadi di alam raya ini. Membaca, menelaah, meneliti hanya bisa dilakukan oleh
manusia, karena hanya manusia makhluk yang memiliki akal dan hati. Selanjutnya
dengan kelebihan akal dan hati, manusia mampu memahami fenomena-fenomena yang
ada di sekitarnya, termasuk pengetahuan. Dan sebagai implikasinya kelestarian
dan keseimbangan alam harus dijaga sebagai bentuk pengejawantahan tugas manusia
sebagai khalifah fil ardh.
1.
Tanggapan Tentang Topik Perkuliahan
Untuk menanggapi topik
serta tema dalam perkuliahan diantaranya yaitu: Pendidikan Anak, Tujuan Pendidikan, Subyek Pendidikan, Obyek
Pendidikan, Metode Pendidikan, Materi Pendidikan, Pendidikan Jasmani,
Pendidikan Intelektual, Pendidikan Akhlak, Pendidikan Emosi, Pendidikan
Estetika, dan Pendidikan Sosial. Dari keduabelas topik perkuliahan tersebut
masih relevan dengan kebutuhan wacana pendidikan modern saat ini, namun
beberapa perkembangannya pendidikan sekarang berkembang ke ranah pendidikan
sains dan teknologi belum banyak dikaji dalam perkuliahan ini. Dari ke duabelas
topik tersebut masih banyak kiranya juga yang belum saya pahami terkait tentang
tafsirnya dari beberapa sumber. Sehingga untuk melanjutkan pembelajaran secara
mandiri masih kurang. Namun, sebagian besar bisa dipahami melalui sumber
rujukan yang ada.
a)
Topik Pendidikan Anak
Dalam
tema tersebut bahwasannya seorang anak juga mempunyai hak atas pendidikan dan
pengajaran oleh orang tuanya sehingga sikap dan perbuatan anak bisa dididik
dari mulai dini. Sebagaimana yang ada dalam al-Qur’an Surat Luqman ayat 17 “Hai anakku, Dirikanlah shalat dan suruhlah
(manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang
mungkar dan Bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang
demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).”
b)
Topik Tujuan Pendidikan
Hal
yang lebih penting dalam pendidikan ialah sebuah tujuan. Adanya tujuan dalam
pendidikan merupakan salah satu untuk menjalankan proses pendidikan sehingga
out put dalam pendidikan berjalan sesuai dengan tujuan dan proses yang ada
dalam pendidikan. Maka hal itu juga terdapat dalam pendidikan Islam. Yang
pertama menjadi tujuan dalam pendidikan Islam yaitu bertaqwa kepada Allah SWT
hal ini terdapat dalam al-Qur’an Surat al-Zariyat ayat 56 “dan Aku tidak menciptakan Jin dan Manusia melainkan supaya mereka
mengabdi kepada Ku”.
c)
Topik Subjek Pendidikan
Subjek
dari pendidikan Islam adalah manusia karena manusia sendiri merupakan khalifah di muka bumi ini. Sehingga apa
yang dimanfaatkan di bumi ini agar bisa menjaganya dari rasa keadilan serta
kesejahteraan bersama. Dalam al-Qur’an surat An-Nahl 43 “Dan kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki yang
kami beri wahyu kepada mereka; Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai
pengetahuan[828] jika kamu tidak mengetahui”.
d)
Topik Objek Pendidikan
Dalam
pendidikan Islam objek pendidikan (peserta didik) tidak mengenal batas usia,
jabatan, profesi maupun keturunan. Sehingga apa yang menjadi tujuan pendidikan
Islam menjadi tujuan bersama. Jika yang menjadi objeknya adalah para orang tua
mereka pun bisa diberi kewajiban untuk memperoleh pendidikan sehingga
pendidikan Islam tidak bisa mengenal batas usia. Dalam al-Qur’an Surat Nuh ayat
1 “Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh
kepada kaumnya (dengan memerintahkan): Berilah kaum mu peringatan sebelum
datang kepadanya azab yang pedih”.
e)
Metode Pendidikan
Dalam
sebuah pendidikan juga dibutuhkan metode, menurut saya dalam sebuah metode bisa
berkembang agar peserta didik bisa memahami serta mau mengikuti apa yang
menjadi sebuah pelajaran bagi dirinya. Dalam al-Qur’an surat an-Nahl 126 “Dan jika kamu memberikan balasan, Maka
balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. akan
tetapi jika kamu bersabar, Sesungguhnya Itulah yang lebih baik bagi orang-orang
yang sabar”.
f)
Materi Pendidikan
Materi
dalam pendidikan Islam sangatlah luas jika di Integrasikan dengan bumi langit
dan kekayaan-Nya sehingga semua ciptaan Allah SWT dapat dimanfaatkan dengan
sebaik-baiknya. Namun yang pertama dalam materi pendidikan Islam ini ialah
mengakui dan bertakwa kepada Allah SWT yang mempunyai segala anugrah sehingga
dapat menghidupi penghidupan di dunia ini. Al-Qur’an Surat Ali-Imran ayat 170 “. Mereka
dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada
mereka, dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal di
belakang yang belum menyusul mereka, bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap
mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati”.
Sedangkan
untuk topik Pendidikan Jasmani,
Pendidikan Intelektual, Pendidikan Akhlak, Pendidikan Emosi, Pendidikan Estetika,
dan Pendidikan Sosial. Merupakan Sub dari semua Materi yang diajarkan dalam
pendidikan Islam sehingga kesemua itu juga penting dalam proses pendidikan
sehingga tujuan dalam pendidikam Islam tercapai.
2.
Usulan untuk mata kuliah Tafsir Ayat
Tarbawy dalam FTK
Harapan
kami mata kuliah ini masih tetap diajarkan oleh di civitas akademik FTK agar
menjadi bekal dan sebuah pembelajaran sangat penting dalam mengetahui rujukan
dan menjalankan proses pendidikan. Namun beberapa topik dan tema perlu di
kembangkan dengan tafsir kontemporer seperti pendidikan Teknologi dan Sains
karena jika sudah memasuki pendidikan Islam maka kebanyakan terjebak dalam
sebuah Pendidikan Akhlak namun bagaimana proses akhlak itu berdampingan dengan
berjalannya proses teknologi sehingga teknologi tidak dimanfaatkan untuk
sewenang-wenang karena akhlak akan mendampingi berjalnnya proses teknologi
tersebut.
Untuk
kedepannya juga mahasiswa bisa diajarkan untuk belajar dari satu tafsir
tertentu misalnya tafsir al-Misbah dan kemudian dikaji sesuai dengan tema yang
didapatkan baru kemudian di analisis sehingga menjadi karya ilmiah baik dari
segi isi materi maupun rujukannya sudah jelas. Untuk mempermudah, karena banyak
juga para ulama yang mengarang tafsir. Terlebih lagi mata kuliah ini beban sks
nya bisa di tambah atau di integrasikan dengan mata kuliah lain seperti
pendidikan kewargaan atau manajemen pendidikan.
Comments
Post a Comment