Globalizaton economic

tomorrow or the next day only
can be imagined and can not be ascertained.
The future can not be foreseen.
Humans can only control
effectively forces
that shape the future today
this.
In other words, the future is
the present is directed by human
itself. When the man of
now do not know the possibilities
to be born as well as strength-
forces that will bring life
mankind in the future
humans are not known then it would be
suffering from unconsciousness
that.
In other words, humans are not
have a perception of the future
future changes will be brought about by the current
which brought him tremendous
the place is not known.
So the result is readable, ie
life in the uncertainty
or chaos ". Globalisasi pada bidang ekonomi
melahirkan negara-negara industri raksasa
dan korporasi perdagangan raksasa,
di sisi lain memarjinalkan negaranegara
miskin. Globalisasi dalam bidang
politik mengakibatkan semakin berkurangnnya
kekuasaan negara karena perkembangan
ekonomi dan budaya global.
Globalisasi budaya menyebabkan dunia
dewasa ini dalam keadaan kacau (chaos).
Berkaitan dengan globalisasi terhadap
konsep etnis dan bangsa ada hal
yang menarik terjadi dalam proses tersebut,
yang oleh Naisbitt (Tilaar, 2001)
disebut sebagai paradoks, yang menimbulkan
efek diferensiasi dan sekaligus
homogenisasi. Efek diferensiasi terlihat
pada runtuhnya negara Uni Soviet
akibatnya munculnya sub budaya etnis
(etnosentrisme). Negara yang dulunya
terdiri dari pelbagai jenis etnis kini terurai
ke dalam negara-negara kecil akibat
munculnya nilai-nilai budaya etnis. Masalah
semacam itu disadari benar oleh
para founding fathers negara kita, sehingga
memilih semboyan Bhinneka
Tunggal Ika yang merupakan pengakuan
terhadap nilai-nilai sub budaya yang
dari bangsa Indonesia yang bhinneka
(berbeda-beda) namun keseluruhannya
diikat oleh satu cita-cita untuk menciptakan
budaya nasional yang diterima
sebagai puncak budaya etnis

Comments

Popular posts from this blog

Refleksi Tafsir Ayat Tarbawy

Money and Marchandise